Langsung ke konten utama

Pertempuran Terakhir (2)

Suara Pemilukada Jakarta Kedua Jejak Manyar
Menjaring Suara
Selamat datang, Pagi...
   Dan kegemparan yang ironi!
Hari ini...

Sudut-sudut kota berjubel, berjejal
Wajah-wajah ambisi
Menatap bagai teropong bintang :
   Lantang dan nyalang

Sementara itu
Jutaan domba berkeliaran digiring serigala
Bayang-bayang surga dan neraka
Bagai kabut tebal di fajar hari :
   Tutupi sinar dengan janji dan puisi

Keringat berimbun,
Nafas menahun.
Berpasang telinga peka nada
Dan berbaris hidung tanggap aroma
Tak mempan lagi do'a
Spanduk saja tak berdaya,
Apa lagi ajian sakti mandraguna?
Masih ampuhkah?

Politik hilang muka
Siapa menang, siapa kalah
Siapa sumringah, siapa kecewa
Kontes maha kontes
Menyabda derasnya hujan protes
Tuduhan dan hujatan
Asingkah, Kalian?
Iring-iringan pembela bagai anak merdeka
Memenuhi jalan, menyesaki trotoar
Lupa :
   Bayi yatim meratap lapar

Inilah pertempuran terakhir
Puncak dendam segera mengalir
Bagai malam pertama :
   Yang kau rasa takkan pernah lupa
Cemara baja Ibukota,
   Sanggupkah kau meredam murka?

Dan. Inilah pertempuran terakhir
Esok entah apa yang terjadi
Malam nanti pun ku tak mengerti
Aku hanya bisa pasrah menanti
Berdiam dalam sepi
Menyaksi akhir drama jemu semua ini
Berselimut silam Thalia
Berharap nasib kita tak serupa dengannya
Semoga...


Sumber Gambar : tvOneNews - KPU DKI : Pencoblosan Pemilukada Putaran Kedua, Libur

Komentar

Postingan populer dari blog ini

The End of The Holiday ^.^

Menyambut Esok Yup. Saya pikir inilah saat terakhir saya ngabisin hari libur. Masa reses. Masa menenangkan diri dan menjauhkan diri dari aktivitas perkuliahan dan tugas-tugas yang naujubillah banyak banget. Ini hari terakhir, meskipun masih kesisa sehari besok, buat memikirkan rencana masa depan. Kenapa hari terakhir? Ya karena mulai Senin besok lusa nggak ada lagi rencana. It's time to action! Setuju? ^.^ Senin, jam 7 pagi, sejarah semester 4 studi saya dimulai. Dosen baru, suasana baru. Target-target baru. Saya yakin, sepanjang hati kita yakin, kita bisa melakukan apa aja. Kebaikan apa aja. Kesuksesan apapun meski terlihat rumit dan mustahil. Dan hal ini yang akan saya lakukan: Agraria harus dapat nilai A!!!! Itu tekad saya buat si dosen killer yang bakal jadi dosen di kelas yang saya ambil semester ini. Semoga ini bukan keputusan goblok saya. Tuhan, Ya Allah yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang, berikan petunjuk dan kemudahan bagi hamba. Aamiin... So, bagaimana denga

Aku Tertawa

Bayi pun Turut Menertawakanmu Aku tertawa Melihatmu Berebut gundu dengan bibir berlumas gincu Tapi, Aku lebih tertawa lagi Melihatmu sendiri Tergugu dan nyeri Ketika biji gundu itu melesat ke dahi ..... Bekas dan jelas Sumber Gambar : Google

Sajak Pendek

Entah Ku tembangkan di tepi senja Ketika jingga menyala Dan jarak memisahkan kita Semoga kita berjumpa                    Lagi... Sumber Gambar: eRepublik - The New World